Perempuan di Bojonegoro, Jawa Timur yang tergabung dalam Kelompok Emak-Emak Berdampak (MAPAK) meluncurkan Program Arisan dan Sedekah Sampah. Acara peluncuran program ini berlangsung di Desa Klepek, Sukosewu, hari Ahad (16/2/2025). Acara ini diisi dengan diskusi dan sosialisasi program arisan dan sedekah sampah.
Arisan sampah anorganik menjadi pilihan puluhan ibu-ibu dari delapan desa di Kecamatan Sukosewu. Ibu-ibu membentuk kelompok yang terdiri dari 30-40 orang. Mereka mengadakan pertemuan setiap bulan untuk membawa dan mengumpulkan sampah, ditimbang, dan dihitung oleh masing-masing koordinator.
Program ini diinisiasi oleh Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah Aisyiah (PDA) Kabupaten Bojonegoro. LLHPB bekerjasama dengan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bojonegoro, sebagai pendamping kelompok perempuan tersebut.
“Kami ingin berkontribusi dalam mengurangi sampah di Kabupaten Bojonegoro sekaligus menumbuhkan kepedulian sosial karena sebagian dari hasil penjualan sampahnya kami berikan untuk anak yatim piatu,” ucap Ketua LLHPB Aisyiyah Bojonegoro, Zubaidah Hasanah.
Menurut Zubaidah, persoalan sampah plastik di Bojonegoro sudah menjadi perhatian LLHPB. Kata dia, perempuan menjadi penggerak program ini karena perannya cukup signifikan dalam urusan sampah rumah tangga. “Penggeraknya perempuan, kelompok arisannya perempuan, dan kami targetkan bisa menjadi gerakan perempuan di seluruh Kabupaten Bojonegoro,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua MPKS Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Mariman Darto mengatakan bahwa Kelompok MAPAK menginspirasi banyak kalangan. Mariman sendiri mengetahui gerakan emak-emak Bojonegoro ini ketika program tersebut masuk menjadi finalis Muhammadiyah Social Fund pada akhir tahun lalu.
“Ibu-ibu dari PDA Bojonegoro terlibat aktif dalam arisan dan sedekah sampah yang mana hasilnya diperuntukkan bagi keperluan pendidikan anak-anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang tentu sangat membutuhkan,” ucapnya.
Inovasi ini kini telah berjalan dan telah disosialisasikan ke masyarakat luas, agar dampaknya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Menurut Mariman, program arisan dan sedekah sampah ini sangat kontekstual dengan isu sampah yang hingga kini banyak pemerintah daerah yang kesulitan mengelolanya.
Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tersebut berharap inovasi ini dapat memberikan kontribusi dalam mendukung program pemerintah dan Muhammadiyah untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDG’s) terkait dengan isu lingkungan.
Selain itu, kata Mariman, MAPAK bisa membantu mendorong kepedulian masyarakat untuk mengurangi dampak buruk sampah bagi lingkungan hidup. “Tentu gerakan ini akan membangun kemandirian LKSA Muhammadiyah melalui arisan dan sedekah sampahnya,” pungkasnya.
kontributor: Malik Ukhay