MPKSDI PDM Bojonegoro Menyelenggarakan Pelatihan Instruktur di Hotel Bonero

“Ortom bersatu, kader bergerak bersama AUM, Muhammadiyah Jaya”. Kalimat ini menjadi jargon atau tagline yang digunakan selama kegiatan Pelatihan Intruktur MPKSDI PDM Bojonegoro. Pelatihan ini dilaksanakan di Hotel Bonero pada hari Sabtu-Ahad, 5–6 Oktober 2024.

Penyelenggara kegiatan ini adalah Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Bojonegoro. Acara ini berlangsung sukses berkat kerja sama solid antara MPKSDI PDM Bojonegoro dengan MPKSDI Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa timur.

Pelatihan instruktur ini diikuti oleh 28 peserta. Para peserta merupakan kader Muhammadiyah yang berasal dari organisasi otonom (ortom), Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bidang kesehatan, pengurus MPKSDI Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) di Kabupaten Bojonegoro, dan anggota MPKSDI PDM Bojonegoro. Kegiatan pelatihan ini berlangsung dengan durasi pelatihan selama 32 jam.

Pelatihan yang dilaksanakan secara hybrid, daring dan luring, ini diawali dengan pemberian materi secara daring oleh MPKSDI PWM Jawa Timur. Pemateri memberikan bekal keilmuan, pengalaman, dan pemahaman dalam proses kaderisasi formal di lingkup Persyarikatan Muhammadiyah, khususnya di Bojonegoro.

Setelah materi secara daring, peserta mengikuti materi demi materi dengan antusias. Selama pelatihan, materi-materi yang disampaikan oleh trainer mencakup aspek pengelolaan dan pelatihan kader, pentingnya kekuatan dalam perkaderan adalah, kemampuan dalam melakukan analisis problematika dalam perkaderan, analisis SWOT tentang pemetaan masalah perkaderan yang kemudian memberikan solusi, serta materi tentang kemampuan membuat rencana strategis dalam melaksanakan perkaderan di ortom dan AUM Muhammadiyah.

Wakil Ketua PDM Bojonegoro yang membidangi MPSDKI, dr. Haryono, berharap setelah acara pelatihan ini, MPKSDI PDM Bojonegoro memiliki rekan yang aktif responsif dalam melakukan proses perkaderan. Kaderisasi harus dilaksanakan secara bersama antarkader yang memiliki kemampuan kritis, analitik, solutif, dan inovatif. Sinergi antarkader dari ortom dan AUM dalam proses kaderisasi bisa harus berjalan secara berkesinambungan. Proses perkaderan yang menyenangkan, mengembirakan, dan terarah diharapkan tidak hanya menambah secara kuantitas, namun juga meningkatkan kualitas kader.

Proses perkaderan merupakan proses tiada akhir. Penguatan kader persyarikatan sampai melahirkan kader militan harus dilaksanakan untuk menjaga eksistensi dan kontribusi persyarikatan di masa depan. Oleh karena itu, kaderisasi harus berjalan terus-menerus. “Kegiatan pelatihan instruktur ini adalah pemantik agar proses perkaderan di PDM Bojonegoro lebih terstruktur, kolaboratif, subsantif, dan solutif di masa depan,” pesan Ketua PDM Bojonegoro menutup acara.

Pelatihan instruktur ini tidak hanya selesai setelah acara ditutup. Para peserta pelatihan memiliki tugas dan tanggung jawab. Calon instruktur yang telah mengikuti pelatihan, diwajibkan membuat rencana tindak lanjut dan pelaksanaan program kerja perkaderan di wilayah tanggung jawabnya masing-masing. Tugas ini menjadi syarat wajib diberikannya sertifikat Intruktur oleh MPKSDI PWM Jawa Timur.

Kontributor: dr.Haryono

banner_event3
Facebook
X
LinkedIn
WhatsApp
Threads