Mahasiswa Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) STIT Muhammadiyah Bojonegoro melakukan studi lapangan ke KB-RA Al-Mansur Bojonegoro. Kegiatan ini merupakan bagian dari perkuliahan mata kuliah Pendidikan Pilar Karakter.
Studi lapangan ini bertujuan untuk melihat secara langsung implementasi Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK) di KB-RA Al-Mansur. KB-RA Al-Mansur dipilih sebagai tujuan observasi karena lembaga ini dikenal sebagai salah satu lembaga Semai Benih Bangsa (SBB).
Selama kegiatan observasi ini, mahasiswa PIAUD dapat melihat secara langsung bagaimana implementasi 9 Pilar Karakter di dalam kegiatan pembelajaran di KB-RA Al-Mansur Bojonegoro.
Kepala KB-RA Al Mansur Bojonegoro, Ibu Dewi Setyawati, S.Pd., menjelaskan bahwa KB-RA Al-Mansur telah mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam setiap aspek pendidikan, mulai dari kurikulum hingga kegiatan ekstrakurikuler.
“Sembilan pilar karakter yang kami implementasikan di lembaga pendidikan kami meliputi karakter religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, dan peduli lingkungan,” ungkap Ibu Dewi.
“Kami percaya bahwa dengan membangun karakter anak sejak dini, mereka akan menjadi generasi yang lebih baik dan dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat,” lanjut Bu Dewi.
Dosen mata kuliah Pendidikan Pilar Karakter, Ibu Sriyanti, M.Pd.I., menyampaikan bahwa kegiatan observasi ini sangat penting bagi mahasiswa untuk memahami bagaimana teori pendidikan karakter dapat diaplikasikan dalam praktik pendidikan sehari-hari.
“Kegiatan ini penting karena melalui observasi yang dilakukan, mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana pendidikan karakter dapat membentuk pribadi anak yang lebih baik,” ujar Sriyanti.
Wulanda Ayu, mahasiswa semester 4 yang ikut dalam kegiatan observasi ini menyampaikan bahwa kegiatan observasi ini sangat bermanfaat bagi dirinya dan teman-temannya.
“Selama melakukan observasi, kami dapat melihat secara langsung implememtasi pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran. Kami berharap dapat mengaplikasikan pengetahuan ini dalam praktik pendidikan dan pembelajaran,” ungkap Wulanda.