STIKes Muhammadiyah Bojonegoro meresmikan Masjid ‘Aisyah Hasan Muhammad, Jumat (22/8/2015). Masjid ini akan digunakan sebagai fasilitas ibadah dan pusat pembinaan keislaman bagi sivitas akademika.
Peresmian masjid ini menunjukkan komitmen STIKes Muhammadiyah Bojonegoro dalam mengembangkan ilmu dan spiritualitas. STIKes Muhammadiyah Bojonegoro tidak hanya mencetak tenaga kesehatan profesional, tetapi juga insan yang berakhlak mulia dan Islami.
Peresmian masjid yang berada di Kampus STIKes Muhammadiyah Bojonegoro di Jalan Veteran ini berlangsung khidmat. Peresmian ini dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk tokoh agama, sivitas akademika, dan pejabat Pemkab Bojonegoro.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, hadir mewakili Bupati Bojonegoro. Selain itu, hadir Ketua Yayasan Lajnah Khoiriyah Al Musytarakah Jakarta, Ustaz Ahmad Zawawi bin Nawawi, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bojonegoro, Ustaz Zainuddin.
Tamu undangan yang turut hadir yaitu Ketua Badan Pembina Harian STIKes Muhammadiyah Bojonegoro, Heli Suharjono, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 Bojonegoro, Nurul Hidayah, dan anggota Pembina Yayasan Majelis At-Turots Al-Islamy Yogyakarta, Ustaz Dzakwan Widiyanto.
Acara peresmian masjid ini ditandai dengan pemotongan pita secara bersama-sama oleh Ustaz Achmad Zawawi, Ibu Nurul Azizah, dan Ustaz Zainuddin.
Ustaz Achmad Zawawi menegaskan pentingnya keberadaan masjid sebagai pusat pembinaan rohani di tengah kampus. “Masjid bukan hanya tempat salat, tetapi juga pusat peradaban Islam. Mahasiswa harus punya keseimbangan antara ilmu, iman, dan akhlak,” ujarnya.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menyampaikan harapannya agar Masjid ‘Aisyah Hasan Muhammad dapat menjadi ruang spiritual yang terbuka bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar.
“Kami menyambut baik kehadiran masjid ini. Pemerintah dan masyarakat Bojonegoro membutuhkan generasi profesional dan religius. Keberadaan masjid kampus seperti ini dapat menjadi bagian dari solusi mewujudkan insan profesional dan religius,” katanya.
Ketua STIKes Muhammadiyah Bojonegoro, Sudalhar, menyatakan bahwa pembangunan masjid kampus ini merupakan bagian dari visi untuk mewujudkan kampus Islami.
“Kami berharap Masjid ‘Aisyah Hasan Muhammad dapat menjadi pusat kegiatan dakwah, pengembangan karakter, dan pembelajaran Islam yang inklusif serta mencerahkan,” kata Sudalhar.
Acara peresmian ditutup dengan salat Jumat dilanjutkan ramah tamah. Masjid ini rencananya akan digunakan secara rutin untuk kegiatan salat berjamaah, kajian keislaman, dan pembinaan spiritual mahasiswa.