Kultum PDPM Bojonegoro – Puasa dan Ketahanan Pangan: Mengurangi Mubazir Makanan

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ .

Bapak/ibu, hadirin yang di mulyakan Allah SWT

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, serta para pengikutnya.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Pada kesempatan kultum kali ini, kami akan membahas “Puasa dan Ketahanan Pangan: Mengurangi Mubazir Makanan”.

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga melatih kita untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi makanan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”(QS. Al-A’raf: 31)

Ayat ini mengingatkan kita agar tidak berlebihan dalam makan dan minum, karena sikap berlebihan dapat menimbulkan pemborosan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Mubazir atau menyia-nyiakan makanan merupakan perbuatan yang sangat dikecam dalam Islam. Allah SWT berfirman:

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

“Sesungguhnya orang-orang yang boros itu adalah saudara-saudara setan, dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.”(QS. Al-Isra’: 27)

Dalam ayat ini, Allah menyamakan orang-orang yang mubazir dengan saudara setan. Ini menunjukkan betapa tercelanya perbuatan menyia-nyiakan makanan dan sumber daya lainnya.

Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk tidak berlebihan dalam makan:

مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ، بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ

“Tidaklah anak Adam memenuhi suatu wadah yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Jika tidak bisa, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk nafasnya.”
(HR. Tirmidzi No. 2380, Ibnu Majah No. 3349)

Hadits ini mengajarkan keseimbangan dalam makan dan tidak berlebihan agar tubuh tetap sehat serta tidak mubazir.

Salah satu manfaat puasa adalah melatih kita untuk lebih menghargai makanan. Di bulan Ramadan, sering kali kita melihat banyak makanan yang tersisa dan terbuang saat berbuka maupun sahur. Hal ini tentu bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan pentingnya menjaga makanan dan tidak membuangnya secara sia-sia.

Ketahanan pangan adalah kondisi di mana semua orang memiliki akses yang cukup terhadap makanan yang bergizi dan aman. Jika kita bisa mengurangi pemborosan makanan selama Ramadan, maka kita juga turut membantu menjaga ketahanan pangan. Rasulullah SAW bersabda:

نَحْنُ قَوْمٌ لَا نَأْكُلُ حَتَّى نَجُوعَ، وَإِذَا أَكَلْنَا لَا نَشْبَعُ

“Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.” (HR. Ibnu Majah)

Prinsip ini sangat relevan dalam menjaga ketahanan pangan dan mengurangi pemborosan.

Agar ibadah puasa kita lebih berkah dan bermanfaat bagi lingkungan, berikut beberapa tips mengurangi mubazir makanan:

  1. Ambil makanan secukupnya, Jangan berlebihan saat mengambil makanan untuk berbuka dan sahur.
  2. Simpan makanan dengan baik, Gunakan wadah yang tepat agar makanan tidak cepat basi.
  3. Berbagi makanan, Jika ada makanan berlebih, lebih baik disedekahkan kepada yang membutuhkan.
  4. Buat perencanaan menu, Rencanakan menu harian agar makanan tidak terbuang percuma.

Semoga Allah ﷻ menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang lebih bertakwa.

 

فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ . . . وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.

 

Kontributor: Ust. Rondi, M.Pd

Naskah Lengkap bisa di download disini https://bit.ly/kultumramadan1446pdpmbojonegoro

banner_event3
Facebook
X
LinkedIn
WhatsApp
Threads