اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُكَ رَبِّي وَأَشْكُرُك، نَحْمَدُكَ حَمْدًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ .
Bapak/ibu, hadirin yang di mulyakan Allah SWT
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah ﷻ yang telah mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga dan sahabat beliau.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Bulan Ramadhan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang bisa merusak pahala puasa. Salah satu aspek penting yang harus kita jaga adalah lisan dan cara kita bermedia sosial.
Allah ﷻ berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sesungguhnya setan menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.”(QS. Al-Isra’: 53)
Ayat ini mengingatkan kita untuk berbicara dengan baik, karena ucapan yang buruk bisa menimbulkan permusuhan dan perpecahan, terlebih di era digital saat ini.
1. Menjaga Lisan dari Ucapan yang Buruk
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari & Muslim)
Di bulan Ramadhan, kita harus lebih berhati-hati dengan ucapan kita. Hindari berkata kasar, berbohong, bergunjing (ghibah), mengadu domba (namimah), serta menyakiti hati orang lain dengan perkataan.
2. Bijak dalam Bermedia Sosial
Di zaman sekarang, menjaga lisan bukan hanya soal berbicara langsung, tetapi juga tentang menjaga jari kita dalam bermedia sosial. Banyak orang dengan mudah menyebarkan berita hoaks, menghina orang lain, atau membuat komentar negatif di internet tanpa berpikir panjang.
Padahal, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Cukuplah seseorang dikatakan sebagai pendusta jika ia menceritakan segala sesuatu yang ia dengar (tanpa memastikan kebenarannya).” (HR. Muslim)
Di bulan Ramadhan ini, marilah kita gunakan media sosial untuk hal-hal yang positif:
– Menyebarkan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat
– Menghindari debat tidak berguna di internet
– Menahan diri dari menyebarkan berita tanpa sumber yang jelas
Jika kita tidak menjaga lisan dan jari-jari kita, maka puasa kita bisa sia-sia. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Banyak orang yang berpuasa, tetapi ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Jangan sampai kita termasuk golongan yang puasanya hanya menahan lapar, tetapi tidak mendapat pahala karena lisan dan jari kita tidak terjaga.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri, termasuk dalam menjaga lisan dan bersikap bijak dalam bermedia sosial. Jika kita mampu menahan lapar dan dahaga, tentu kita juga bisa menahan diri dari berkata buruk dan menyebarkan hal yang tidak bermanfaat.
Semoga Allah ﷻ menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik setelah Ramadhan. Aamiin.
فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ . . . وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.
Kontributor: Ust. Rondi, M.Pd
Naskah Lengkap bisa di download disini https://bit.ly/kultumramadan1446pdpmbojonegoro