Khutbah Idulfitri 1446 H – Membangun Keunggulan Pribadi Dengan Nilai-Nilai Agama

Kaum muslimin, jamaah sholat idul fitri yg dirahmati oleh ALLAH SWT.

Alhamdulillah dengan penuh hidayah Allah SWT, di pagi yang cerah ini kita dapat bersama-sama melaksanakan shalat Idul Fitri 1445 H dengan penuh kekhusyukan, kebahagiaan, dan persaudaraan. Oleh karena itu marilah kita bersyukur atas nikmat Allah SWT atas hidayah dan inayah-Nya sehingga kita ditakdirkan untuk hadir bersama-sama di tempat yang dimuliakan Allah ini, karena masih banyak saudara- saudara kita yang berhalangan, tengah berada di jalan atau terbaring sakit.

Marilah bersama-sama kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, dzat yang maha penyayang yang tak pandang sayang, dzat yang maha pengasih yang tak pernah pilih kasih, dengan cara menjalankan segala perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

الله أكبر….الله أكبر….الله أكبر ولله الحمد

Maasyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah jami’an

marilah di pagi yang cerah ini kita buka seluas-luasnya pintu maaf yang telah lama tertutup, kita buka hati suci kita, pikiran jernih kita, kita singkirkan kotoran jiwa kita, yaitu rasa dendam, benci dan permusuhan di antara sesama saudara dan umat beragama. Mudah-mudahan kita yang hadir ini senantiasa tercatat dan digolongkan sebagai orang-orang yang mendapat ampunan Allah SWT, sebagaimana dalam hadits qudsi-Nya yang berbunyi:

إِذَا صاَمُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوا إلَى عِيدِكُمْ يَقُوْلُ اللهَ تَعاَلى ياَ مَلَا ئِكَتي كُلُّ عَاملٍ يَطْلُبُ أَجْرَهُ إِنِّي قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُناَدي مُنَادٍ ياَ أُمّةَ مُحَمّد ارْجِعوْا إلَى مَنَازِلِكمْ قد بَدَلْتُ سَيِّئاَتِكُم حَسَنَاتٍ فيَقوُل اللهُ تَعالى ياَ عِبادي صُمتُم لي وافطَرْتم لي فَقُوموْا مَغْفوْراً لَكم

Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadan kemudian keluar untuk merayakan hari raya, maka Allah Swt pun berkata, ‘Wahai malaikatku, setiap yang mengerjakan amal kebajikan dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’.

Seseorang kemudian berseru, ‘Wahai umat Muhammad saw, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian diganti dengan kebaikan’.

Kemudian Allah pun berkata, ‘Wahai hamba-Ku, kalian berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapat ampunan’.

Beruntunglah bagi mereka yang menjalankan ibadah ramadhannya dengan sungguh- sungguh karena Allah SWT dan mengikuti petunjuk Rosulullah saw, semoga Allah menerima semua amalnya dan syurga dari pintu ar Royyan menantinya. Tapi betapa meruginya bila ada yg lalai dengan ibadah ramadhannya sampai mengabaikan atau terjerumus dalam kubangan dosa atau bermalas-malasan, dia tdk mendapatkan apa- apa atau tidak terampuni dosanya, Rosulullah SAW bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ صِيَامِهِ الْجُوعُ وَالْعَطَشُ ، وَرُبَّ قَائِمٍ حَظُّهُ مِنْ قِيَامِهِ السَّهَرُ

Artinya: berapa banyak orang yg berpuasa tetapi bagian atau balasan dari puasanya adalah lapar dan dahaga saja, dan betapa banyak orang yg sholat malam (tarawih) tetapi bagian atau balasan dari sholatnya hanyalah capek dan kantuk saja, (H.R Ibnu majah, an nasa’i, ibnu khuzaimah)

Semalam suntuk kita kumandangkan takbir, tahmid dan tahlil tanpa henti, tanpa lelah. Semua itu merupakan simbol kita mencintai dan mengagungkan asma Allah SWT dengan penuh penghayatan dan pengharapan akan hari di mana kita akan berjumpa dengan Penguasa Alam. Sebagaimana sabda Rasulullah Muhammad SAW:

لِلصَّائِمِ فَرْحتَانِ فَرْحَةٌ عِندَ إفْطَارِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقاَءِ ربّهِ

Dua kebahagiaan bagi mereka yang berpuasa:

(1) kebahagiaan ketika berbuka dan

(2) kebahagiaan ketika bertemu langsung dengan Tuhannya.

Rasulullah SAW bersabda: زَيِّنوْا أعْيَادَكم بِاالتَكبيرِ

“Hiasilah hari rayamu dengan Takbir”

Islam sesungguhnya telah mengajarkan umatnya agar senantiasa bertakbir.

Saat adzan dikumandangkan, saat iqamah dilafadhzkan dan saat bayi dilahirkan, kita bunyikan takbir. Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati kita sebagai wujud pengakuan atas kebesaran dan keagunggan Allah SWT, karena selain Allah semua kecil. sedangkan tasbih dan tahmid adalah wujud menyucikan asma Allah dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.

Maasyiral muslimin jamaah sholat idul fitri yg dirahmati oleh Allah swt. 

Islam adalah agama yang mengandung perintah dan mengandung solusi kehidupan sehari-hari bagi para pemeluknya. Semakin taat dan semakin banyak perintah agama yang kita lakukan, maka akan semakin mudah kita dalam menjalani kehidupan ini. Allah berfirman dalam surat Thaha ayat 124

وَمَنْ اَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِيْ فَاِنَّ لَهٗ مَعِيْشَةً ضَنْكًا

“Barang siapa yang berpaling dari peringatanku maka sungguh bagi dia penghidupan yang sempit”.

Kaum muslimin jamaah sholat idul fitri yg dirahmati oleh Allah swt

Ramadhan hakikatnya adalah sarana latihan dan pengemblengan diri pribadi seorang Muslim agar menjadi pribadi yang unggul. Ada Lima nilai-nilai agama yang wajib kita Tanamkan dalam diri kita untuk membangun keunggulan pribadi agar menjadi orang yang sukses hidup di dunia dan akhirat.

Pertama, adalah nilai-nilai humanitas (nilai-nilai kemanusiaan)

Kita harus menyadari bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah sebagai khalifatullah fil Ardh yang fungsinya menjaga merawat dan melestarikan kehidupan di muka bumi. Selain juga bahwa tujuan Allah menciptakan manusia di muka bumi ini agar manusia beribadah. Sebagaimana yang telah Allah firmankan dalam surat az-zariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ ۝٥٦

Dan Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.

Allah memerintahkan kepada manusia, agar dalam menjalani kehidupan di dunia ini dengan saling tolong menolong saling menghormati saling mengingatkan saling memberi dan menghargai. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam surat An-Nahl : 90

اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ ۝٩٠

“Sesungguhnya Allah menyuruh berlaku adil, berbuat kebajikan, dan memberikan bantuan kepada kerabat. Dia (juga) melarang perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pelajaran kepadamu agar kamu selalu ingat.”

 Jamaah sholat idul fitri yg dirahmati oleh ALLAH SWT

Kedua adalah nilai-nilai spiritualitas (nilai-nilai agama).

Nilai-nilai agama harus menjadi landasan kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Agama telah memberikan panduan yang lengkap dan jelas bagaimana kita menjalani hidup di dunia sampai akhirat. Semakin banyak nilai-nilai agama yang kita kerjakan, semakin bahagia kehidupan kita.

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ

“Aku telah tinggalkan kepada kalian dua hal yang jika kalian berpegang teguh kepadanya tidak akan tersesat, yaitu kitab Allah dan sunah nabi-Nya.” (HR. Malik)

Jamaah sholat idul fitri yg dirahmati oleh ALLAH SWT

Ketiga, adalah nilai-nilai moralitas (nilai-nilai akhlak).

Islam telah mengatur hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia, manusia dengan alam. Semua aturan Islam telah disesuaikan dengan keinginan Allah dan kebutuhan manusia, sehingga Aturan ini akan berlaku secara universal dan rasional (secara menyeluruh dan diterima akal). Moral menjadi nilai tertinggi dalam agama Islam dan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan. Jika manusia telah mengabaikan nilai-nilai moral maka kehidupannya sungguh akan hancur, bahkan Rasulullah SAW diutus ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan Akhlak Yang Mulia

إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلَاقِ

“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Jamaah sholat idul fitri yg dirahmati oleh ALLAH SWT

Ke-empat, adalah nilai-nilai kolektivitas (nilai-nilai kebersamaan)

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan dan pertolongan orang lain. Sejak kelahiran sampai meninggal dunia manusia selalu membutuhkan bantuan orang lain. Nilai-nilai kolektivitas ini harus betul-betul dijadikan sebagai nilai yang tinggi dalam kehidupan bahkan Rasulullah SAW bersabda:

وَ اللهُ فىِ عَوْنِ اْلعَبْدِ مَا كَانَ اْلعَبْدُ فىِ عَوْنِ أَخِيْهِ

Allah akan senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba tersebut menolong saudaranya.(HR. Muslim)

Maknanya pula, Allah tidak akan menolong hambanya jika hambanya tidak mau menolong saudaranya. Menolong orang lain sama dengan menolong dirinya sendiri. Kebaikan yang sia-sia yang kita lakukan untuk menolong orang lain. Sebagaimana yang Allah jelaskan dalam AlQuran surat al-maidah ayat 2:

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِۖ

“Tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan”

Jamaah sholat idul fitri yg dirahmati oleh ALLAH SWT

Ke-Lima, nilai-nilai profesionalitas.

Agama Islam telah mengajarkan kepada umatnya untuk disiplin yang menghargai waktu sebagai seorang muslim kita harus bekerja keras untuk mencapai apa yang kita cita-citakan nilai-nilai profesional dalam Islam seperti ikhtiar tawakal bersabar syukur dan ikhlas Allah menjelaskannya di dalam Alquran surat al-bayyinah ayat 5:

وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ

“Mereka tidak diperintah, kecuali untuk menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya”

jika kelima kesadaran ini kita miliki maka kita akan menjadi seorang muslim yang unggul dan sukses hidup di dunia dan di akhirat.

Jamaah sholat idul fitri yg dirahmati oleh ALLAH SWT

Oleh karena itu, disamping kita memilki kesadaran untuk menjadi pribadi yang Unggul, di moment Idul Fitri ini kita wajib menjaga persatuan dan kesatuan. Diawali dengan saling memaafkan, bersedia berkunjung dan bersilaturahim mempererat dan menyambung kembali orang-orang yang terputus dengan kita sebagaimana hadits shahih Imam Bukhari Muslim beliau bersabda:

مَنْ أحبَّ انْ يُبسطاَ لهُ فيِ رِزقِهِ وَيُنْسَأَ لهُ فيِ أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَه

Barangsiapa yang ingin diluaskan rezekinya dan ditunda ajalnya (dipanjangkan usiannya) maka hendaknya menyambung hubungan familinya. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada sebuah ungkapan Arab yang berbunyi:

ليس العيد لمن لبس الجديد و لكنّ العيد لمن تقوئه يزيد

“bukanlah ID itu untuk orang yang memakai baju baru, tapi ID untuk orang-orang yang taqwanya bertambah”

Dan diantaranya tanda diterima ibadah puasa ramadahan kita adalah kebaikan kebaikan yang selama ini kita lakukan selama ramadahan, masih terus dan istiqomah kita jalankan dibulan bulan mendatang. Termasuk puasa kita. Nabi SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعُهُ بِستٍّ مِنْ شَوَّالٍّ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: Barang siapa berpuasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan enam hari dari Syawal, maka seperti pahala berpuasa setahun (HR Muslim).

Akhirnya semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai orang-orang pemaaf, orang- orang yang senang bersilaturahim, dan selalu istiqomah dalam ketaatan kepada Allah, serta kita di jadikan pribadi yang Unggul yang memiliki nilai-niali humanis, spiritulitas, moralitas, kolektivitas, dan profesionalitas.

Marilah kita berdo’a dan memohon kepada Allah SWT semoga do’a kita, ibadah kita, sholat kita, puasa kita, zakat kita yg baru saja ditunaikan diterima oleh Allah swt, kita juga berdo’a agar diberi umur panjang oleh Allah sehingga kita dapat menjumpai ramadhan ditahun tahun mendatang.

Semoga kita dipertemukan Allah di akhirat kelak dalam keadaan suci, bahagia bersama keluarga kita dimasukkan ke dalam surga Nya Allah SWT. Aamiin Yaa Rabbal Aalamin.

أَعوذ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

 إِنَّ اللّٰهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَّ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيَآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلَآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيِّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللّٰهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ.

اللهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلاَتَنَا وَصِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اَللهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ.

اللهُمَّ اَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا.

رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَ اِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللّٰهِ! إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِيْ اْلقُرْبٰى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوْا اللّٰهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ

Disampaikan di

Masjid Al-Amanah PRM. Kemamang Kec. Balen – Bojonegoro

31 Maret 2025 M | 1 Syawal 1446 H

 

Oleh: Dr. Ibnu Habibi, M.Pd.I

KETUA STIT MUHAMMADIYAH BOJONEGORO

 

Naskah Lengkap bisa di download disini https://bit.ly/khutbahidulfitripdmbojonegoro

banner_event3
Facebook
X
LinkedIn
WhatsApp
Threads