Khutbah Idulfitri 1446 H – Makna Kemenangan Hakiki dalam Idul Fitri

**KHUTBAH IDUL FITRI**

Tema: Makna Kemenangan Hakiki dalam Idul Fitri

Oleh: Joko Setiyono, M.Pd.

 

_إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا كَثِيرًا.

أما بعد، فيا أيها الناس، أوصيكم ونفسي بتقوى الله عز وجل، فقد فاز المتقون، قال الله تعالى:

_﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾_

(سورة آل عمران: 102)

_يا أيها الناس! اتَّقوا ربكم الذي خلقكم من نفسٍ واحدةٍ، وخلق منها زوجها، وبثَّ منهما رجالاً كثيرًا ونساءً، واتقوا الله الذي تساءلون به والأرحام، إن الله كان عليكم رقيبًا._

(سورة النساء: 1)

عباد الله، إن أصدق الحديث كتاب الله، وخير الهدي هدي محمدٍ صلى الله عليه وسلم، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار.

 

Hadirin jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Hadirin jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah, Pada pagi yang penuh berkah ini, marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan, kekuatan, serta kesempatan untuk menyelesaikan ibadah puasa Ramadan tahun ini dengan penuh keimanan dan ketakwaan. Hari ini, kita merayakan Idul Fitri sebagai bentuk syukur atas kemenangan dalam menjalankan perintah Allah. Idul Fitri bukan hanya sekadar hari kemenangan, tetapi juga momentum untuk kembali kepada fitrah, menjadi insan yang lebih baik, lebih bersih, dan lebih bertakwa.

Hari ini kita merayakan Idul Fitri, yang bukan sekadar perayaan tetapi juga momentum untuk memahami makna kemenangan yang hakiki yaitu diampuninya dosa-dosa kita.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Fath ayat 2, Allah berfirman:

لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا

_”Agar Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu ke jalan yang lurus.”_ (QS. Al-Fath: 2)

Ayat ini mengajarkan bahwa kemenangan sejati bukanlah kemenangan duniawi semata, tetapi kemenangan spiritual, yaitu memperoleh ampunan Allah dan mendapat petunjuk ke jalan yang lurus. Ramadan telah mendidik kita untuk mengendalikan hawa nafsu, memperbanyak ibadah, serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah. Oleh karena itu, Idul Fitri adalah momentum untuk mempertahankan nilai-nilai kebaikan yang telah kita bangun selama Ramadan.

Kemudian dalam surat Al-Fath ayat 5, Allah berfirman:

لِيُدْخِلَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَيُكَفِّرَ عَنْهُمْ سَيِّئَاتِهِمْ وَكَانَ ذَٰلِكَ عِندَ اللَّهِ فَوْزًا عَظِيمًا

_”Agar Dia memasukkan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan ke dalam surga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dan menghapus kesalahan-kesalahan mereka. Dan yang demikian itu adalah keberuntungan yang besar di sisi Allah.”_ (QS. Al-Fath: 5)

Dari sini kita belajar bahwa kemenangan hakiki tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Ramadan telah melatih kita untuk mengendalikan diri, memperbanyak amal shalih, dan menjauhkan diri dari segala dosa. Maka, setelah Ramadan, kita harus terus mempertahankan kebiasaan baik ini agar menjadi pribadi yang lebih baik dan layak mendapatkan surga yang dijanjikan Allah.

_Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil hamd._

Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah,

Kemenangan yang kita raih hari ini harus kita jaga dengan terus menegakkan nilai-nilai kebaikan, menjaga silaturahmi, serta menjauhi permusuhan dan kedengkian.

Dalam surat Al-Fath ayat 6, Allah berfirman:

وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ عَلَيْهِمْ دَائِرَةُ السَّوْءِ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

_”Dan agar Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan serta orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran yang buruk, Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka serta menyediakan bagi mereka neraka Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.”_ (QS. Al-Fath: 6)

Kita diingatkan agar tidak termasuk dalam golongan yang berprasangka buruk kepada Allah, yang mengabaikan perintah-Nya, dan menolak kebenaran. Sebaliknya, kita harus menjadi umat yang penuh kasih sayang, menjaga persaudaraan, dan senantiasa bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Ramadan telah mendidik kita untuk menahan amarah, menjauhi perselisihan, dan memperbanyak ibadah.

Kemudian, dalam surat Al-Fath ayat 10, Allah berfirman:

_﴿إِنَّ الَّذِينَ يُبَايِعُونَكَ إِنَّمَا يُبَايِعُونَ اللَّهَ يَدُ اللَّهِ فَوْقَ أَيْدِيهِمْ فَمَنْ نَكَثَ فَإِنَّمَا يَنكُثُ عَلَىٰ نَفْسِهِ وَمَنْ أَوْفَىٰ بِمَا عَاهَدَ عَلَيْهُ اللَّهَ فَسَيُؤْتِيهِ أَجْرًا عَظِيمًا﴾_

“Sesungguhnya orang-orang yang berjanji setia kepadamu (Muhammad), sebenarnya mereka berjanji setia kepada Allah. Tangan Allah di atas tangan mereka. Maka siapa yang melanggar janji, sesungguhnya dia melanggar (janji itu) terhadap dirinya sendiri. Dan siapa yang memenuhi apa yang telah dijanjikannya kepada Allah, maka Allah akan memberinya pahala yang besar.” (QS. Al-Fath: 10)

Ayat ini mengajarkan bahwa setiap janji dan perjanjian yang dibuat atas dasar iman adalah bentuk kepatuhan kepada Allah. Mereka yang melanggar janji sejatinya merugikan diri sendiri, sementara mereka yang setia pada janjinya akan mendapat balasan besar dari Allah. Sebagai umat Islam, mari kita lanjutkan kebiasaan baik yang telah kita lakukan di bulan Ramadan agar benar-benar meraih kemenangan hakiki, yaitu menjadi hamba yang dicintai oleh Allah dan mendapatkan kebahagiaan di dunia serta akhirat.

Sebagai umat Islam, mari kita lanjutkan kebiasaan baik yang telah kita lakukan di bulan Ramadan, seperti shalat berjamaah, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan mempererat tali silaturahmi. Dengan demikian, kita akan benar-benar meraih kemenangan hakiki, yaitu menjadi hamba yang dicintai oleh Allah dan mendapatkan kebahagiaan di dunia serta akhirat.

Akhirnya, marilah kita menutup khutbah ini dengan doa agar Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, serta menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang bertakwa.

Naskah Lengkap bisa di download disini https://bit.ly/khutbahidulfitripdmbojonegoro

banner_event3
Facebook
X
LinkedIn
WhatsApp
Threads