Orang tua siswa kelas X hingga XII menghadiri acara sosialisasi dari Direktur Pendidikan Global Catalyst e.V Stuttgart Germany, Ibu Diana. Acara ini berlangsung di aula lantai 2 MAM 2 Banjaranyar Baureno, Senin (8/9/2025).
Acara ini juga dihadiri oleh Majelis Dikdasemen PDM Bojonegoro dan sekaligus konsultan pendidikan yakni, Bapak Yahya, serta Ketua Majelis Dikdasmen PCM Baureno H. Ridlwan, S.Ag, S.Pd., M.Pd.
Koordinator Komite Internal MAM 2 Banjaranyar-Global Catalyst e.V Stuttgart Germany, Sodikin S.Pd., mengatakan bahwa saat ini alumni MAM 2 Banjaranyar sudah berdiaspora di berbagai macam kampus di Indonesia dan di luar negeri.
Alumni MAM 2 Banjaranyar ada yang menempuh kuliah di luar negeri, khusunya untuk jenjang S2 dan S3 di Taiwan. Hal ini tentu menjadi pemacu untuk membuka akses agar tradisi baik kiprah alumni di luar negeri ini tidak putus dan diikuti oleh siswa lainnya.
Kepala MAM 2 Banjaranyar, Ali Zulkarnain, S.Pd., mengatakan bahwa kerja sama dengan Global Catalyst—akan bertransformasi menjadi Matahari Global Edu—adalah langkah berani dan strategis bagi sekolah.
“Kuliah di luar negeri saat ini bukan hanya sekadar angan-angan, tetapi akan menjadi kenyataan,” kata Ali.
Yahya dari Majelis Dikdasmen PDM Bojonegoro berpesan agar para orang tua siswa jangan ragu dengan program ini. Program kerja sama ini sedang proses alih oleh Majelis Dikdasen & PNF Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Ketua Majelis Dikdasemen PCM Baureno, H. Ridlwan, S.Ag., S.Pd, M.Pd. menyambut positif ikhtiar yang dilakukan MAM 2 Banjaranyar ini. Program ini hendaknya disambut positif oleh para orang tua siswa.
“Program ini adalah jembatan kesuksesan para siswa dunia dan akhirat. Siswa akan memperoleh ilmu dan pengalaman kerja, mendapat ijazah S1 dan sertifikat keahlian. Maka, orang tua siswa layak mendukung program ini,” kata Ridlwan.
Diana Riasari, S.Sos. M.A., Direktur Pendidikan Global Catalyst menyampaikan bahwa beliau telah banyak mendampingi para siswa mengikuti program ini.
“Selama kami mendampingi anak-anak mengikuti program ini, telah banyak siswa Indonesia berhasil mengikuti program ini. Hampir setiap hari ada siswa Indonesia yang berangkat ke Jerman,” kata Diana.
Diana melanjutkan bahwa para siswa yang memiliki kemauan kuat akan bisa berangkat mengikuti program ini. Kerja sama program ini menjadi peluang bagus dan bisa dimanfaatkan oleh lembaga pendidikan.
“Kami akan melakukan pendampingan ekstra agar anak-anak bisa berangkat mulai dari pembekalan, tes wawancara, sampai anak bisa sampai tujuan di Jerman,” pungkas Diana.