Napak Tilas Sang Pencerah: Kiat PRM dan PRA Sumuragung Memupuk Rasa Bangga dan Ghirah Dakwah di Muhammadiyah

Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) dan Pimpinan Ranting Asiyiyah (PRA) Sumuragung mengadakan Napak Tilas Sang Pencerah selama dua hari di Yogyakarta.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang sejarah berdirinya organisasi Muhammadiyah melalui pendekatan pembelajaran kontekstual yang melibatkan peserta secara langsung dengan situs-situs bersejarah Muhammadiyah di Yogyakarta.

Kegiatan Napak Tilas ini merupakan implementasi dari cita-cita Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sumuragung untuk lebih menggiatkan jamaah dalam berdakwah di Ranting Muhammadiyah Sumuragung, Sumberrejo.

Sebanyak 180 peserta dari PRM dan PRA Sumuragung mengikuti kegiatan Napak Tilas Sang Pencerah di Yogyakarta. Rombongan ini diangkut dengan tiga armada bus.

Kegiatan Napak Tilas ini bermula dari keresaha pengurus PRM Sumuragung terhadap kondisi jamaah pengajian bulanan yang makin menyusut jumlahnya. PRM Sumuragung berinisiatif untuk mengajak peserta pengajian mengunjungi situs sejarah Muhammadiyah di Yogyakarta.

Jalannya Bapak Tilas

Rombongan Napak Tilas berangkat dari Masjid Syahid Al Muhajirin Sumuragung Sumberrejo Bojonegoro. Pada acara pemberangkatan rombongan, hadir Pimpinan PRM Sumuragung, Sekretaris PCM Sumberrejo, Ketua dan Wakil Sekretaris LPCRPM PDM Bojonegoro.

Rombongan tiba di Pantai Parangtritis pagi dini hari menjelang subuh. Setelah melaksakan kegiatan salat subuh berjamaah di masjid sekitar Pantai Parangtritis, sembari menikmati suasana Pantai Parangtritis, para peserta melaksanakan senam sehat jasmani dan rohani yang dipimpin oleh Ustaz dan Ustazah MIM 12 Sumuragung.

Setelah menikmati suasana pantai, para peserta melanjutkan perjalanan untuk mengunjungi Museum Muhammadiyah di Kampus Universitas Ahmad Dahlan. Kunjungan ke Museum Muhammadiyah ini untuk mempelajari dan melestarikan sejarah serta nilai–nilai gerakan Muhammadiyah.

Selesai mengunjungi museum, para peserta terkesan dan terharu atas perjuangan K.H.Ahmad Dahlan. Para peserta juga makin kagum degan banyaknya aset yang dikelola dan dimiliki Muhammadiyah.

Selesai mengunjungi museum, rombongan menuju ke Masjid Jogokariyan untuk melaksanakan Salat Jumat. Setelah Salat Jumat, para peserta diterima oleh pengurus Masjid Jogokariyan, Ustaz Gitta Welly Ariadi.

Ustaz Gitta Welly Ariadi, Koordinator Baitul Maal Masjid Jogokariyan, menjadi pemandu tukar pikiran dan pengalaman dengan para peserta. Ustaz Gitta menyampaikan kepada para peserta materi tentang tata kelola manajemen atau pengelolaan Masjid Jogokariyan.

Ziarah ke makam K.H. Ahmad Dahlan di lokasi yang tidak jauh dari Masjid Jogokariyan, menjadi tujuan Napak Tilas berikutnya. Namun, tidak semua peserta ikut berziarah ke makam Kiai Dahlan.

Perwakilan peserta Napak Tilas, berjumlah 30 orang, dari Pengurus PRM Sumuragung berkunjung ke PP Muhammadiyah di Jalan Menteri Supeno yang disambut hangat oleh Sekretaris LPCRPM PP Muhammadiyah, Isngadi Marwah Atmaja, S.Ag., M.H.I.

Isngadi Marwah Atmaja menyampaikan tentang pentingnya gerakan dakwah Muhammadiyah di tingkat Ranting. Ranting Muhammadiyah merupakan ujung tombak dakwah Persyarikatan Muhammadiyah.

“Kita harus mengingat dan memegang motto ini, Ranting itu penting, Cabang harus berkembang, masjid makmur memakmurkan Muhammadiyah, sukses dunia sukses akhirat,” tegas Isngadi.

Tidak ketinggalan, para peserta menikmati keramaian kota Yogyakarta di Kawasan Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Para peserta menikmati suasana pejalan kaki, kuliner, dan berbagai suvenir yang ada di sepanjang Malioboro.

Kawasan Nol Kilometer merupakan tujuan akhir Napak Tilas Sang Pencerah di Yogyakarta. Para peserta meneruskan perjalanan pulang ke Sumuragung. Di dalam perjalanan pulang, para peserta berhenti untuk melaksanakan salat isya di Masjid al-Falah Sragen.

Kontributor: Abi Tarko

banner_event3
Facebook
X
LinkedIn
WhatsApp
Threads