اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِيْرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ لاَ نَبِيَ وَلَا رَسُولَ بَعْدَهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ اْلأَخْيَارِ أَجْمَعِيْنَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ .
Bapak/ibu, hadirin yang di mulyakan Allah SWT
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah mempertemukan kita kembali dengan bulan suci Ramadhan, bulan penuh berkah dan ampunan. Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, serta para pengikutnya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Dalam kehidupan, setiap orang pasti menginginkan kesuksesan dan kemudahan dalam menghadapi berbagai tantangan. Namun, keberhasilan tidak bisa diraih hanya dengan angan-angan atau doa saja, tetapi juga memerlukan usaha yang sungguh-sungguh serta sikap disiplin dalam menjalani prosesnya.
Disiplin adalah sikap teguh dalam menjalankan tugas dan kewajiban secara konsisten. Islam sangat menekankan pentingnya disiplin dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam ibadah. Contohnya adalah kewajiban shalat lima waktu yang harus dikerjakan tepat waktu. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًۭا مَّوْقُوتًۭا
“Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.”(QS. An-Nisa: 103)
Ayat ini mengajarkan kita bahwa Islam menanamkan kedisiplinan sejak dini melalui ibadah. Jika kita disiplin dalam shalat, maka disiplin tersebut akan terbawa ke dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam pekerjaan, pendidikan, maupun hubungan sosial.
Rasulullah ﷺ juga memberikan contoh terbaik dalam disiplin. Beliau adalah orang yang sangat teratur dalam ibadah, waktu, dan aktivitas sehari-hari. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ
“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila mengerjakan sesuatu, ia lakukan dengan itqan (tekun dan profesional).”(HR. Thabrani)
Dari hadis ini, kita belajar bahwa disiplin dalam bekerja dan berusaha dengan sungguh-sungguh merupakan bagian dari ajaran Islam. Namun, setelah berusaha dengan disiplin, kita tidak boleh lupa bahwa hasil akhir tetap berada di tangan Allah. Oleh karena itu, kita harus menyempurnakan usaha kita dengan tawakal, yaitu menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha sebaik mungkin.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).” (QS. At-Talaq: 3)
Ayat ini menegaskan bahwa orang yang bertawakal tidak akan dibiarkan begitu saja oleh Allah. Namun, tawakal bukan berarti pasrah tanpa usaha.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Dari pembahasan ini, kita bisa mengambil pelajaran bahwa kesuksesan tidak datang dengan sendirinya, tetapi membutuhkan usaha yang disiplin. Dan setelah berusaha, kita harus menyerahkan hasilnya kepada Allah dengan tawakal.
Marilah kita terapkan kedisiplinan dalam kehidupan kita, baik dalam ibadah, pekerjaan, maupun aktivitas lainnya, serta mengiringinya dengan tawakal agar Allah senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam hidup kita. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang sukses di dunia dan akhirat karena disiplin dan tawakal kita kepada Allah. Aamiin.
فَٱسْتَبِقُوا۟ ٱلْخَيْرَٰتِ . . . وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.